Sederhananya
gagal adalah belum berhasil mewujudkan apa yang diinginkan. Lebih simpel lagi,
hasil tidak sesuai dengan yang direncanakan. Gampangnya, usaha tidak membuahkan
hasil.
Terus,
bagusnya dimana? Bukankah gagal itu menyedihkan ya? Masak jatuh malah dibilang oke? Jelasnya bagaimana sich ?
Baik. Supaya tidak salah paham, pada tulisan ini, mari disimak baik-baik.
Apakah gagal yang dimaksud sesuai dengan apa yang telah terpikirkan atau tidak.
Yang
dimaksud gagal itu hebat, memang seperti yang telah diutarakan di pragraf satu.
Cuma yang membedakan dari setiap orang adalah cara menyikapi kegagalan
tersebut. Apakah positif atau negatif. Membuatnya belajar lebih banyak, atau
malah jatuh untuk selamanya.
Jatuh selamanya, berarti sudah tidak mau lagi berusaha memperbaiki usaha dan berhenti berproses. Kalau semua manusia, bersikap seperti ini, tidak ada yang namanya orang kaya raya. Lupakan saja, yang namanya penemuan-penemuan. Tekhnologi pesawat terbang, handphone, computer, bola lampu, sepeda motor dan masih banyak yang lainnya, merupakan buah dari akumulasi kegagalan bertubi-tubi yang bersamaan dengan keyakinan serta kegigihan dari si penemunya. Bahkan, manusia untuk bisa berjalan saja, adalah hasil dari proses “kegagalan” yang bertumpuk-tumpuk. Mulai dari kegagalan merangkak, bangun jatuh bangun lagi, hingga puluhan kali bahkan ratusan baru bisa berjalan.
Baca juga : Rumus Kaya dari Para Millioner Dunia
Jatuh selamanya, berarti sudah tidak mau lagi berusaha memperbaiki usaha dan berhenti berproses. Kalau semua manusia, bersikap seperti ini, tidak ada yang namanya orang kaya raya. Lupakan saja, yang namanya penemuan-penemuan. Tekhnologi pesawat terbang, handphone, computer, bola lampu, sepeda motor dan masih banyak yang lainnya, merupakan buah dari akumulasi kegagalan bertubi-tubi yang bersamaan dengan keyakinan serta kegigihan dari si penemunya. Bahkan, manusia untuk bisa berjalan saja, adalah hasil dari proses “kegagalan” yang bertumpuk-tumpuk. Mulai dari kegagalan merangkak, bangun jatuh bangun lagi, hingga puluhan kali bahkan ratusan baru bisa berjalan.
Berarti
kegagalan sudah seperti fitrah yang menempel pada diri manusia. Sebagaimana
kesuksesan juga menempel pada tumpukan kegagalan yang bertubi-tubi sebagai
prosesnya. Tidak melakukan sesuatu karena takut gagal, berarti telah
malaksanakan kegagalan yang sebenarnya.
Mengenai
cemerlangnya ‘kegagalan demi kegagalan’
berikut penulis sajikan saran dari orang-orang terkaya dunia dan para inspirator
handal :
1. Jack Ma
Seorang pengusaha yang berasal dari tiongkok, yang
merupakan satu-satunya orang yang ditolak untuk menjadi karyawan KFC ketika
pertama kali buka cabang di kotanya. ”Aku melamar di KFC
ketika mereka buka di kotaku. Ada 24 orang yang melamar pekerjaan di sana. 23
orang diterima, aku satu-satunya yang gagal,” dikatakan Jack Ma dari Detik.Com
Pernah
melamar di 30 perkerjaan tapi semuanya
ditolak. Singkat cerita apakah Jack Ma berhenti berusaha untuk menjadi
milioner. Tentu saja tidak. Menerima kegagalan bukan berarti putus asa, tapi
mempelajari ulang supaya kegagalan serupa tidak terjadi lagi.
Ini pesan
menarik darinya seperti yang ditulis CNBC.Com, “Tentu saja Anda tidak bahagia
ketika orang mengatakan tidak, katanya. Namun jangan sampai hal itu membuat
Anda tidak tidur nyenyak, karena Anda harus bangun lagi esok dan mencoba lagi.”
Sekarang seorang Jack Ma, yang mengalami penolakan yang
bertubi-tubi, menderita kegagalan yang
bertumpang tindih, sudah duduk di kursi manusia terkaya di China. Dengan
kekayaan mencapai 42,4 miliar USD, kalau
dirupiahkan dengan kurs 14.314 perdolar, maka kekayaannya mencapai 606,913,600,000,000.00
(enam ratus enam triliun, sembilan ratus tiga belas miliar, enam ratus juta
rupiah).
Jadi makin banyak kegagalan
yang dialami seseorang, semakin bagus pula bagi perkembangan mentalnya. Selama
tidak menjerumuskannya pada keputusasaan. Selagi tidak menghentikannya untuk
terus belajar. Lupakan saja untuk menjadi kaya raya kalau cepat menyerah dan
putus asa.
2. Bryan Tracy
Salah
seorang motivator handal internsional. Berkebangsaan Amerika. Dan prestasi
terbaiknya, adalah telah banyak menginspirasi jutaan orang, menjadi milioner.
Mengatakan bahwa seseorang akan belajar banyak dari
kegagalan, sedikit sekali yang bisa dipelajari dari sebuah kesuksesan. Dari
hasil pengamatan, orang sukses adalah orang yang berani mencoba banyak hal. Yang artinya orang sukses, jauh
lebih banyak mengalami kegagalan sebelum mencapai kesuksesan, daripada yang
tidak suskses.
Kesuksesan
tercapai, seperti orang melontarkan anak panah ke sasarannya. Untuk mencapai
target, dari tidak bisa apa-apa, seorang pemanah akan melontarkan anak
panah-anak panah yang meleset dari target alias gagal. Sebelum akhirnya
benar-benar mencapai targetnya.
Anak
panah-anak panah dari seorang yang lagi memperjuangkan kesuksesan berupa,
membaca buku, menghadiri seminar, mendengarkan atau menonton video bisnis.
Intinya tidak berhenti menambah wawasan dengan terus belajar.
Bryan Tracy dalam
ceramahnya, mengakui sendiri bahwa beliau belum tamat SMA. Berkerja sebagai
tukang cuci piring di hotel. Pindah kerja jadi tukang cuci mobil. Kemudian kerja jadi petugas kebersihan
lantai. Sempat berpikir hidupnya adalah bagian kebersihan.
Baca juga : Tips Menciptakan Pelanggan Loyal sampai Antri
Keadaan makin
memburuk, malah jadi kuli bangunan, bekerja di ladang lalu pindah ke peternakan
di Atlantik Utara. Bekerja seperti itu sampai usia 22-23. Ketika sudah tidak
dapat pekerjaan lagi, kemudian masuk di bagian penjualan. Dan gagal juga,
karena penjualannya tidak seperti yang diinginkan. Hingga kemudian bertemu
dengan penjual top, dan menirunya. Baru kemudian menghasilkan penjualan yang
banyak. Dan berhasil mengantarkan pada posisi milioner bahkan triliuner.
3.
Jack Canfield
Seorang guru
inspiratif di Amerika. Kekayaannya tidak sebesar Bill Gate, atau Warren Buffet.
Dibanding dengan Jack Ma saja mungkin sudah bak langit dan sumur. Gajinya sebagai
guru, hanya 9,542,666.67 (sembilan juta, lima ratus empat
puluh dua ribu, enam ratus enam puluh enam ribu, enam tujuh rupiah). Jadi pertahun
114,512,000.00 (seratus empat belas juta, lima ratus dua belas ribu). Gajinya dengan
mata uang dolar tapi penulis sengaja mengkonversi ke rupiah dengan kurs, 14.314
per dolar, untuk mempermudah.
Untuk ukuran seorang guru,
ini adalah kisah inspirasi. Bagaimana tidak,
setelah sempat mengalami 33 kegagalan (penolakan) dari penerbit. Buku karya
impiannya mampu menghasilkan royalti sebesar 16,184,710,974.00
(enam belas miliar, seratus delapan puluh empat juta, tujuh ratus sepuluh ribu,
sembilan ratus tujuh puluh empat rupiah). Jumlah yang sangat fantastis untuk ukuran seorang guru.
Baik calon milioner selanjutnya, apabila sudah
tertancap kuat visi besar di dalam benak
untuk menjadi seorang milioner. Langkah selanjutnya untuk melakukan tindakan awal berupa action. Karena tidak lanjut
dari visi, akan memberikan petunjuk apakah gagal atau sukses usaha yang telah
kita rencanakan. Kalau sukses berarti tianggal menyukuri hasil jerih payah yang
selama ini sudah tercurah. Tapi kalau misalnya mengalami “kegagalan” berarti
waktu sedang mengajari untuk mempersiapkan kesuksesan yang sangat besar. Tidak peduli
jumlah kegagalannya, yang paling penting, tetap fokus pada visi besarnya. Dan terwujud
pada saatnya tiba.
Tiga orang ini, sudah cukup
untuk dijadikan inspirasi dalam membangun pundi-pundi kekayaan menuju financial
freedom . Salam kaya raya, bahagia
serta dekat dengan Yang Maha Kuasa.
Ditulis oleh:
Tholibul Khair MVB
pada perkembangan ilmu menjadi kaya raya
dari pakar dan praktisi bisnis sukses serta terbukti