Saturday, June 27, 2020

Jaminan Kaya Raya dari Robert T Kiyosaki bagi yang Berhasrat Menjadi Milyarder




Kali ini saya mencoba untuk menyingkap pemikiran dan mental, perbedaan mendasar antara orang miskin dan orang super kaya. Lah kok perbandingannya orang miskin dan orang super kaya, kenapa gak kaya dan miskin saja? Karena dengan perbedaan sikap yang  paling mendasar ini seiring berjalannya waktu perbedaan kekayaan dan kemiskinan dari kedua mentalitas tersebut akan sangat jauh sekali. Saya akan menyebutnya karena  saking besar jarak perbedaannya, jauh sekali antara langit dan kedalaman lautan. Ah, lebay! Iya sih, sedikit. Tapi pastinya dengan perbedaan mental yang dimiliki seseorang, akan mengakibatkan perbedaan kekayaan yang dimiliki. Yang kaya akan semakin jauh meninggalkan orang yang mengidap penyakit miskin dalam mentalitasnya.

Prinsip dasar kekayaan yang melimpah ruah ini diajarkan oleh guru besar kekayaan internasional Robert T Kiyosaki, yang sudah terbukti melahirkan banyak sekali milyarder dunia. Model sekaligus guru yang hebat dalam mengubah miskin menjadi kaya raya. Dari tidak punya duit, menjadi seolah hidup dalam kubangan uang. Wah hebat sekali dong ! Ya, emang  hebat. Kalau tidak hebat luar biasa, tentu saya gak perlu capek-capek menulisnya. Kan saya juga peduli pada kebaikan bersama.

Orang yang menginginkan kekayaan yang melimpah ruah maka wajib hukumnya untuk mengenali aset dan liabilitas. Kepemilikan itu dibagi dua saja, kalau bukan aset ya liabilitas. Selanjutnya apa itu aset dan liabilitas? Mari kita perbincangkan lebih jauh.
Aset menurut ceramahnya Robert T Kiyosaki adalah segala sesuatu yang menambahkan duit ke dalam dompet Anda. Masih menurutnya, sedangakan liabilitas adalah sesuatu yang menyedot keuangan dari dompet Anda. Maksudnya ya bukan berarti dompet secara hakiki tapi dompet dalam arti maknawi, yaitu tempat menyimpan uang dan kekayaan. Bisa juga brankas atau rekening dan yang lainnya.
Contoh kongkritnya, dari sebuah aset atau liabilitas. Anda punya rumah yang dibiarkan saja, tiap tahunnya rumah tersebut menyedot keuangan untuk  bayar pajak dan biaya pemeliharaan dengan tanpa menghasilkan uang, maka rumah tersebut disebut liabilitas. Sebaliknya, apabila rumah tersebut disewakan ke orang lain, dibayarkan tiap bulan atau tiap tahun sehingga dapat menambah jumlah keuangan yang ada di dompet atau rekening kita, maka rumah tersebut adalah aset.

Nah orang-orang yang mentalnya telah tercerahkan pemikiran dan mentalitasnya, akan sangat cermat dan cerdas sekali mengenali mana aset dan mana liabilitas. Orang yang tidak hati-hati dalam mendeteksi aset dan liabilitas bisa-bisa terjerumus dalam kemiskinan dan bahkan bangkrut. Jadi sayangi duit, maka ia akan melayani Anda dengan baik dan menyenangkan.

Demikian juga barang-barang yang lain, mobil misalnya. Waduh, kok mobil jadi contoh. Ya tiada lain dan tiada bukan, karena banyak kasus masyarakat kita tidak peduli dan tidak tau apakah mobil itu aset atau liabilitas. Mobil yang kita beli memberikan kewajiban baru, harus bayar pajak tiap tahun dan nilai jualnya turun seiring berjalannya tahun. Mobil yang seperti ini sebenarnya liabilitas. Orang yang bermental kaya tidak akan melakukan itu. Trus, boleh gak sih beli rumah atau mobil?

Jawabannya, tentu boleh-boleh saja, tidak ada yang melarang. Rumah adalah kebutuhan primer. Tanpa rumah kehidupan kita jadi lebih ruwet. Keuangan pun akan tersedot untuk biaya kontrakan yang tidak bisa menjadi hak milik. Jadi rumah yang dimaksud, rumah yang bukan menjadi kebutuhan. Rumah kedua misalnya, dan tidak menghasilkan uang.
Bagaimana dengan mobil? Juga sama saja, selama tidak ada hubungannya dengan penunjang kerja dan menghasilkan income ke dalam keuangan kita, maka itu hanya akan menjadi liabilitas. Orang yang ingin membangun kekayaan sebaiknya menghindari bad style semacam itu.  Ditunda saja, sampai mempunyai aset yang menghasilkan income, 10% saja dari income sudah bisa membeli mobil tersebut. Luar biasa, tentunya ini namanya well style, gaya hidup yang sehat untuk cashflow (arus keluar masuk uang).

Imu yang sederhana tapi berefek teramat sangat luar biasa bagi kehidupan seseorang yang membangun kekayaan.  Hasilnya bisa digaransi sukses apabila konsisten menjalankannya. Tentunya keuangan kita akan membaik cepat atau lambat.

Orang superkaya dunia berjuang sangat keras untuk mewujudkan aset yang banyak, sehingga hidupnya pun akan berjalan dengan penuh keberlimpahan uang dan harta. Tidak perlu pusing lagi dengan masalah finansial dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka juga berusaha sangat keras menghindari liabilitas, yang akan membebani finansialnya. Inilah rahasia mengapa orang yang bermental kaya akan terus tumbuh dengan kekayaannya, dan orang miskin jalan di tempat bahkan semakin terbelakang dengan kemiskinannya.

Kesimpulan sederhananya adalah orang kaya semakin kaya, karena mereka gigih dalam menambah dan memperjuangkan terwujudnya aset yang banyak. Sedangkan orang miskin jalan di tempat bahkan semakin tertinggal karena tidak tau dan tidak mau tau mana aset dan mana liabilitas. Semoga dengan mengetahui aset dan liabilitas kita terus berkembang dan semakin baik lagi dalam manajemen finansial. Salam kaya raya dan dekat dengan yang  Maha Kuasa !




Diadaptasi oleh:

Tholibul Khair MVB





Pengamat yang memfokuskan pandangan
pada perkembangan ilmu menjadi kaya raya 
dari pakar dan praktisi bisnis sukses serta terbukti

Friday, May 1, 2020

Strategi Jenius Millioner Dunia dalam Mencapai Kebebasan Finansial




Pernahkah Anda melakukan sesuatu karena hobi ? Jika pernah bersyukurlah, karena banyak orang tidak sempat menyalurkan atau bahkan tidak kepikiran hobinya apa, dari saking sibuknya bekerja untuk mencari uang untuk nafkah. Sebenarnya, tidak ada salahnya dengan hal ini, karena positif saja. Daripada jadi pengangguran, ribet kan? Bisa-bisa miskin bin melarat seumur hidup.  Ya, betul 100% tapi belum diacungi jempol, baru kelingking. Hehehe.

Lah gimana sih ? Ya gak gimana-gimana, memang valuenya baru segitu. Buktinya begini, kalau saya suruh berhenti bekerja dan hanya boleh melakukan hobi atau sesuatu yang disenangi saja, maka harta hasil kerja keras sejauh ini, akan mampu bertahan menghidupi Anda berapa lama?  Satu minggu dua minggu  Satu bulan dua bulan. Satu tahun dua tahun. Atau seumur hidup?

Jika bertahan hanya satu minggu, berarti kekayaan Anda hanya seharga seminggu itu, selebihnya harus bekerja lagi. Atau bahkan bertahan untuk seumur hidup. Maka itulah kekayaan Anda. Itulah yang kita sebut sebagai financial freedom, menurut bahasa ibu pertiwi, kebebasan keuangan. Kondisi seseorang yang sudah tidak dipusingkan lagi mengenai keuangan, karena keuangannya sudah kuat untuk membiayai hidupnya, bahkan sampai mati.

Emang ada yang kayak gitu? What, nyatanya ada Bung ! Anda tahu Bill Gate, Warren Buffet, Anthony Robbin, Jeff Besos, Jackma dan yang lainnya? Kalau gak tahu ya gak apa-apa sih, cuma sayang sekali. Karena tanpa role model kita akan kehilangan panduan untuk mencapai kekayaan dan kebebasan finansial yang kita mau. Dengan adanya contoh, kita lebih mudah menirunya. Walau tidak sama persis, seperberapa persen paling tidak kita bisa mencapainya. Sesuai kapasitas masing-masing.

Antthony Robbin menfatwakan, bahwa “Succes is pshycology”. Orang yang mendambakan kekayaan dan kebebasan finansial ditentukan oleh psikologisnya. Berkaitan erat dengan mentalitas dan pola pikirnya. Mentalitas orang sukses dan kaya, ditempa oleh pengalaman kegagalan dan keberhasilan mereka dalam mewujudkan bisnis dan tujuan finansial. Gampangnya, mentalitas kaya dibentuk dengan take action bertubi-tubi dan gak henti-henti. Gak ada kata menyerah gitu.

Fatwa berikutnya dari Mas Robbin, supaya memiliki hidup sejahtera berkelimpahan. Menghasilkan income lebih banyak, dan membelanjakan tidak lebih dari penghasilannya. Berearti penghasilannya akan tersisa. Nah, uang lebih ini, yang akan menjadi kunci emas kemakmuran Anda. Bagamana caranya ? Nanti kita obrolin ya. Hehehe.

Oya, ngomong-ngomong udah tahu belum siapa tuh Mas Anthony Robbin ? Kalau sudah tahu, puji Tuhan atas segala nikmat-Nya. Takut belum tahu nih ya, saya infokan singkat saja. Beliau tuh, salah satu coach terbaik dalam hal membangun kekayaan dan kebebasan finansial. Sudah ratusan bahkan ribuan orang telah mengikuti seminarnya. Berbayar ya, gak gratis. Bayarnya bahkan jutaan perorang. Dan banyak dari mereka terinspirasi dan mengamalkan nasehatnya, terbukti jitu dan sukses dalam kekayaan dan finansial. Jadi, beliau satu level dengan Mas Robert T. Kiyosaki yang juga guru hebat dalam kemakmuran.
Bagi mereka yang menginginkan kebebasan keuangan pada suatu titik nanti, Mas Anthony Robbin memberikan petuahnya. Bagilah  penghasilan Anda ke dalam  tiga ‘ember’.  Apa sajakah  tiga ember tersebut? Bagusnya saya rinci satu-satu saja, supaya jelas dan lugas.

1.   Ember Keamanan

Bagi yang menginginkan kebebasan keuangan di masa depan atau pada suatu titik nanti maka dia wajib menyisihkan penghasilannya kedalam ember keamanan. Besarannya 10% dari total penghasilan atau income yang diperoleh, secara konsisten. Termasuk kategori keamanan yaitu rumah dan asuransi jiwa.

Tidak perlu panjang lebar menjelaskan betapa pentingnya alokasi dana untuk keamanan ini. Tanpa memiliki rumah, lupakan saja, impian bebas finansial, karena Anda akan terus membayar sewa tempat tinggal kalau tidak memiliki rumah. Jadi uang akan banyak tersedot untuk biaya tempat tinggal.

Demikian juga asuransi jiwa. Biaya rumah sakit mahal, dan manusia hampir bisa dipastikan akan mengalami sakit, kalau tidak punya asuransi, maka keuangan akan tersedot ke areal ini. Jadi persiapkanlah mulai sekarang. Syukur-syukur rumahnya juga ada asuransinya.

2.   Ember Pertumbuhan

Elemen yang juga tidak kalah penting ember pertumbuhan ini. Unsur kunci untuk mengantarkan seseorang bebas finansial di masa depan. Ember ini bisa diisi dengan 10% juga dari total penghasilan, dan dilaksakan  dengan konsisten.

Maksud dari ember pertumbuhan adalah dana yang masuk ke ember ini, digunakan untuk ditanam ulang, sehingga menghasilkan uang lagi. Atau digunakan sebagai modal usaha sehingga bisa menghasilkan uang baru yang lebih banyak. Entah dijalankan sendiri atau kerjasama dengan orang lain sehingga menghasilkan income tambahan. Ini yang kita sebut dengan investasi.

Untuk menimbulkan efek compounding yaitu kali lipat, maka keuntungan dari investasi tidak dihabiskan, atau bahkan tidak usah digunakan, kecuali hanya untuk diinvestasikan lagi. Tentunya, uang akan beranak-cucu dengan cara halal dan sah menurut hukum. Seiring berjalannya waktu, maka yang mengamalkan amalan ini, akan jadi jutawan. Hehehe. Padahal, punya uang 3 juta, juga sudah bisa disebut jutawan.

Intinya, ember ini fokus untuk membangun aset yang mampu mengalirkan income ke dalam saku Anda. Sip sekali.

3.   Ember Impian

Ember penuh dengan mimpi. Tapi bukan mimpi di siang bolong. Apalagi bilang, “Mimpi kaleee ?!” sambil mulutnya dipeotin kayak orang lagi stroke dan suaranya ditebelin. Hehehe. Yuk, kita serius lagi. Bercandanya jangan kelewatan, apalagi bulan Ramadhan, ntar puasa laper lho !

Dalam ember impian ini, diisi dengan 10% dari penghasilan, sama dengan saudara ember yang lain,  terus menerus, sampai bisa membiayai impian yang Anda mau. Misalnya, punya mimpi pengen liburan ke Bali. Mimpi pengen punya mobil Jeep. Mimpi pengen ke Inggris dan yang lainnya.

Baca juga

10 Kunci Emas yang Mengubah Orang Miskin Menjadi Kaya Raya


Tujuannya apa sih mimpi kok diemberin segala ? Ya supaya mimpi Anda tidak jadi mimpi di siang bolong. Melainkan mimpi yang penuh dengan kesadaran dan perencanaan. Sehingga mimpi itu bisa terwujud dengan menyenangkan. Sekaligus memanjakan diri, supaya gak cuma kerja terus dan tidak menikmati hasilnya.

Demikian  saran keuangan yang sangat epik dari Mas Robbin, semoga cepat atau lambat kita bisa mencapai kebebasan finansial. Karena enaknya luar biasa. Manfaatnya akan sangat berasa sekali. Hidup akan menjadi makmur sejahtera luar biasa. Salam kaya raya, dekat dengan Yang  Maha Kuasa.



Diadaptasi oleh:

Tholibul Khair MVB




Pengamat yang memfokuskan pandangan
pada perkembangan ilmu menjadi kaya raya 

dari pakar dan praktisi bisnis sukses serta terbukti

Wednesday, April 29, 2020

10 Kunci Emas yang Mengubah Orang Miskin Menjadi Kaya Raya


Di tengah kecemasan pandemi virus Corona, saya mencoba mengamati peristiwa-peristiwa  yang beredar di tengah-tengah masyarakat kita. Mulai dari yang panik hingga melakukan aksi borong sembako. Sampai yang resah karena kehabisan duit untuk membeli sembako. Ada pula, yang ribut di media sosial yang mengkritik habis, bahkan yang mencaci maki kesigapan pemerintah dalam menanggulangi peristiwa “fenomenal” ini.

Saya sendiri mencoba menanggapi setiap persoalan dengan santai dan bersyukur saja. Lah kok? Apanya yang lah kok-lah kok sih ?!  Ok. Biar tidak kaget terus, akan saya jelaskan sejelas-jelasnya. Anda harus sepakat dengan saya, bahwa setiap  persoalan bersama dengan hikmah positif di baliknya. Gak percaya nih? Coba Anda pikir pakai akal sehat, saya sarankan jangan pakai otak sinting, ketika fenomena Corona menggelegar, masker pada habis, handsanitizer ludes, vitamin C mahal dan harga jeruk jadi naik. Coba kalau Anda peka, ketika virus sudah mulai menjalar ke seluruh negara, Anda nyetok atau bergerak mencari pabrik masker, beli sajalah satu truk masker. Jual saat pandemi sudah mulai ramai kerena ternyata Mbak Corona ini masuk juga ke Indonesia yang katanya kebal-kebal. Berapa coba keuntungannya? Jutaan kan? Anda sih ngeluh mlulu gak peka! Itu baru satu contoh kecil.
Bagi saya pribadi, pandemi Corona malah membarikan kebahagiaan tersendiri, karena kebetulan saya kerja di sektor formal. Tapi bukan pegawai negeri, orang menyebutnya pegawai swasta. Jadi ekonomi tidak terlalu terdampak karena saya masih dibayar oleh kantor. Pada saat pemerintah menggalakkan berdiam diri di rumah. Kerja di rumah saja. Saya baik-baik saja. Walaupun sebenarnya, juga kasihan ngeliat para tetangga yang penghidupannya kerja di sektor non-formal. Tidak bisa dipaksakan kerja di rumah.

Bahagianya begini, jadi lebih banyak waktu bersama anak dan istri di rumah. Bercengkrama dengan mereka. Menemani anak bermain. Bahkan masak bareng. Bagi saya ini sudah kebahagiaan yang luar biasa dan patut disyukuri. Apalagi pekerjaan kantor bisa dilaksanakan secara online. Wis dech, seneng pokoknya. Klo istilahnya orang kaya, punya kebebasan waktu. Tapi baru sedikit. Hehehe.

Tapi bukan ini yang ingin saya sampaikan. Ini hanyalah deskripsi pembuka saja. Karena terlanjur keceplosan, sekalian saya tanya. Dalam kondisi panik nich, enakan mana melakukan aksi beli sembako untuk setahun atau pusing nyari duit dan kemudian menerobos bahaya Corona cari duit untuk membeli sembako ? Tentunya, saya tidak perlu menjelaskan pilihan mana yang terbaik, karena kita semua sudah tahu pilihan mana yang lebih enak. Dan jawabannya juga berkenaan dengan kaya dan miskin.

Saya tidak akan menjelaskan betapa nikmatnya menjadi orang kaya, karena semua orang sudah mengetahuinya. Yang perlu saya sampaikan, adalah kaya dan miskin hanyalah sebuah akibat dari pola pikir dan mentalitas yang dimiliki orang tersebut. Milikilah mentalitas kaya, maka lambat laun Anda pun akan menjadi kaya.

Terinspirasi dari dari tulisan  T. Harv Eker dalam sebuah karya Secret of The Millionaire Mind (Rahasia Pola Pikir Para Millioner), yang direpost oleh Wilnov.com edisi Wednesday, April 8, 2020. Ada 17 perbedaan cara berpikir dan berprilaku orang kaya, sehingga mencapai kekayaan dan cara berpikir orang  miskin, sehingga melarat. Saya tidak akan menyampaikan semuanya, hanya akan menuliskan sebagian perbedaan yang dianggap paling penting saja. Dan mengadaptasi sesuai dengan pemikiran saya.


1.            Orang Kaya Meyakini Dialah yang Mengendalikan Kehidupannya

Orang kaya berpikir bahwa merekalah yang menentukan kehidupan sendiri. Merancang kehidupan seperti yang diinginkan. Memperjuangkan kemauan dengan gigih sampai terwujud. Termasuk tujuan finansial (keuangan) mereka.

Kekayaan adalah hak semua orang. Hak mereka. Mereka merasa layak untuk mendapatkannya. Dan yang paling penting mereka memperjuangkannya. Menyingkirkan hambatannya. Termasuk mentalitas yang tidak benar di dalam dirinya.

Kalau ternyata usaha masih gagal, mereka tidak bersembunyi. Menerima kenyataan dan mencari solusinya. Terus belajar apa yang harus diperbaiki? Mentalitasnya, strategi dan yang lainnya. Tidak buang-buang waktu untuk berkeluh kesah. Hanya fokus pada solusi untuk mencapai kekayaan yang diinginkan.


2.            Orang Kaya Berpikir Besar

Hidup ini bebas memilih. Pilihan Anda menentukan masa depan. Kaya, miskin atau biasa saja. Nah orang kaya memilih untuk memikirkan hal-hal yang besar. Sehingga berpengaruh pada kesuksesan yang besar pula.

Orang miskin berpikir kecil. Bermain dalam permainan kecil. Mimpinya kecil. Bahkan dari saking kecilnya, mereka takut untuk sukses, karena tidak kuat menghadapi resiko kegagalannya. Dan hanya fokus pada masalahnya, bukan solusinya.


3.            Orang Kaya Berkomitmen Untuk Menjadi Kaya

Membangun kekayaan yang berlimpah ruah, tidak cukup hanya dengan ingin, tapi keharusan. Hampir semua orang ingin kaya, tapi tidak berkomitmen dengan prosesnya. Jika mau kaya raya, Anda harus meningkatkan motivasi dari ingin manjadi harus kaya.
Komitmen ini akan membuat Anda tetap dalam rel yang tepat untuk terus menuju pada kekayaan. Sehingga tidak kenal lelah untuk meningkatkan pendapatan. Terus disiplin dalam memenej keungan. Dan kekayaan hanyalah tinggal menunggu waktu.


4.            Orang Kaya Fokus Pada Peluang

Dalam membangun kekayaan, orang kaya akan dihadapkan pada persoalan mengambil peluang dan meminimalkan resiko kegagalan. Mereka memilih memanfaatkan peluang sebaik mungkin. Melakukan tindakan sebaik yang bisa dikerjakan. Bukan berarti tidak takut akan resiko kegagalannya. Resiko kegagalan tetap dipikirkan, tapi tidak sampai menghalangi mereka untuk mengambil peluang yang lebih besar. Dipikirkan hanya sebatas untuk menanggulangi saja.

Mental miskin akan memilih sebaliknya. Ketika dihadapkan pada peluang dan resiko, mereka fokus akan resikonya, sehingga mengabaikan peluangnya. Ketakutan mereka akan resiko, membuat mereka tanpa sengaja tidak melakukan apa-apa. Peluang lewat begitu saja. Maka jangan heran, dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke bulan dan tahun ke tahun, hidup mereka jalan di tempat. Bahkan mengalami kemunduran.


5.            Orang Kaya Bergaul dengan Orang Positif dan Sukses

Untuk mencapai kesuksesan, seseorang butuh energi dan menjaga motivasi agar tetap semangat dan tegar dalam proses mewujudkan kekayaan. Bergaul dengan orang yang positif akan tertular energi positifnya. Bergaul dengan orang yang sudah sukses, maka akan terpengaruh sedikit banyak dengan ilmu dan kiat kesuksesannya. Orang kaya menemukan blue print tentang cara mendapatkan kekayaan dari orang kaya sebelumnya, serta berusaha meniru langkah-langkahnya. Orang kaya akan mengapresiasi kesuksesan yang telah diraih oleh orang lain.

Salah bergaul hanya akan menjadi petaka bagi masa depan mereka. Bergaul dengan orang negatif, hanya akan menularkan energi negatif. Menghilangkan optimisme yang seharusnya tetap dijaga, agar  terus menemukan cara-cara yang kreatif untuk terus memperbanyak pundi-pundi kekayaan. Hindari bergaul dengan orang negatif kalau memang mau mencapai kekayaan yang diimpikan. Karena tanpa sengaja, mereka akan memadamkan semangat Anda.
                             

6.            Orang Kaya Lebih Besar daripada Masalah mereka

Masalah tidak pernah sirna dalam kehidupan ini. Orang kaya akan lebih besar dari masalah mereka. Maksudnya, ketika masalah datang, selalu menemukan cara untuk menyelesaikannya. Tidak takut menghadapi masalah, apalagi bersembunyi. Memilih menghadapi dan menyelesaikannya.

Orang kaya senantiasa mengembangkan diri. Menambah skillnya setiap saat. Memperbaharui wawasannya. Meningkatkan pengetahuannya. Sehingga masalah yang datang tidak lebih besar dari dirinya, karena solusi sudah akan dipikirkan dan ditemukannya.

Orang miskin berpikir sebaliknya. Masalah selalu lebih besar daripada dirinya. Memilih menghindarinya, walau sebenarnya masalahnya hanya sebatas rintangan untuk mencapai sesuatu yang lebih besar manfaatnya. Oleh karena itu, orang miskin akan tetap dengan kemiskinannya, dan orang kaya akan bertambah dengan kekayaannya. Seiring dengan berjalannya waktu.

7.            Orang Kaya Penerima yang Luar Biasa

Orang kaya senantiasa berpikiran terbuka. Peka terhadap perubahan dan perkembangan. Sehingga mau belajar dari siapa dan apa saja. Karena setiap peristiwa ada sisi baik dan buruknya.

Orang kaya memahami kelebihan dan kekurangan dirinya. Mengembangkan kelebihannya shingga menjadi keahlian. Serta terus menggali potensi-potensi yang ada pada dirinya. Mengeksploitasi sedemikian rupa, sehingga menjadi nilai tambah bagi dirinya.

Sebaliknya, orang miskin berpikiran tertutup. Bahkan 90% orang, menganggap diri mereka tidak cukup bagus. Anggapan dan penilaian tersebut terus ditanamkan terus menerus kedalam dirinya, dan masuk ke alam bawah sadarnya. Hal ini menyebabkan ia menjadi penerima yang buruk. Tidak mau belajar memperbaiki dan fokus pada kelebihannya. Maka terwujudlah apa yang dipikirkan. Yaitu menjadi pribadi yang tidak bagus, karena anggapan dirinya sendiri.

Maka jangan heran, orang kaya akan terus bertambah kaya dan orang miskin akan tetap stagnan dalam kehidupannya. Bahkan akan digilas oleh perkembangan zaman. Sikap dan pola pikir akan menentukan masa depan.


8.            Orang Kaya Fokus Pada Aset Mereka

Orang miskin dan kelas menengah fokus kepada pendapatan dari pekerjaan mereka. Sehingga mereka hanya memiliki aset yang rendah bahkan tidak memilikinya. Hasil kerja keras mereka hanya habis untuk membiayai gaya hidup saja.

Orang kaya fokus pada aset mereka dan mengembangkannya. Meluangkan waktu untuk terus belajar meningkatkannya. Kalau perlu melipatgandakannya.

Meningkatkan aset preoritas utama. Terus belajar tentang investasi dan melakukannya. Sehingga dengan sendirinya, sebagai akibatnya pundi-pundi kekayaan terus mengalir dalam kehidupannya.


9.            Orang Kaya Mengelola Uang Mereka dengan Baik

Orang kaya tidak lebih cerdas dari orang miskin. Yang membedakan hanyalah, cara mengelola uangnya. Kebiasaan mereka mengelola uang lebih baik dari orang miskin.

Pada awalnya, bisa saja orang kaya dan miskin memiliki penghasilan yang sama atau bisa jadi lebih banyak si miskin. Akantetapi, pola dan kebiasaan si kaya dalam mengatur keuangan sedemikian rupa membuatnya berbeda dan lebih baik.

Si kaya memulai dengan mengelola uang dengan baik, maka sebagai akibatnya, memiliki lebih banyak uang untuk dikelola. Sebaliknya, para miskin, tidak memiliki kebiasaan dan pola yang baik dalam mengelola uang, berdampak kemudian tidak punya banyak uang untuk dikelola seiring berjalannya waktu.

Jadi, mulailah dengan mengelola uang dengan baik dan bijak, maka situasi keuangan akan berubah dengan berjalannya waktu. Situasi dan kondisi perekonomian akan berbalik. Silahkan dipraktikkan.


10.        Orang Kaya Terus Menerus Belajar dan Tumbuh

Pada dasarnya manusia lahir ke dunia, dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Terlahir dalam keadaan miskin, dalam bingkai pemahaman, bahkan tidak punya pakaian sehelaipun. Dari saking miskinnya tentunya. Hehehe.
Di kemudian hari, tahu-tahu orang-orang menggolangkan manusia ada yang kaya dan miskin. Dipersempit saja pengertiannya, harta. Tentunya seseorang menjadi kaya atau miskin memiliki sebab musababnya. Salah satu yang mendorong seseorang menjadi kaya raya adalah terus belajar dan bertumbuh. Belajar dalam arti yang lebih luas ya, bukan hanya di bangku sekolah, itu hanya salah satunya.

Sederhananya orang kaya terus belajar untuk terus meningkatkan kompetensinya. Memperluas wawasannya. Memperbaiki mentalitasnya. Memperbaiki pergaulannya. Bahkan belajar sesuatu yang sama sekali baru, namun bermanfaat dan menentukan untuk masa depannya.
Orang miskin kebalikannya. Mereka merasa sudah tau semuanya. Mencoba membuktikan bahwa mereka benar. Sebagai akibatnya, mereka akan tetap di posisinya saat ini dan begitu seterusnya. Sampai mereka mau membuka pemikirannya dan belajar lebih baik lagi.

Salah satu ungkapan Harv Eker “ Anda bisa benar atau Anda bisa kaya, tetapi Anda tidak bisa keduanya”. “Benar” dalam arti mempertahankan cara lama Anda dalam berpikir dan bertindak, yang membuat Anda berada dalam posisi yang sekarang. Orang kaya memahami urutan untuk sukses : ‘Jadilah, Lakukan dan Milikilah’. Orang miskin dan kelas menengah percaya bahwa urutan untuk sukses : ‘Milikilah, Lakukan dan Jadilah.’

Demikianlah sepuluh kunci emas yang akan mengubah si miskin menjadi super kaya. Milikilah cara berpikir dan bertindak orang orang kaya, Anda akan menjadi kaya, cepat atau lambat. Sebaliknya, jika berpikir dan bertindak seperti pola pikir dan kebiasaan bertindak oaring miskin, cepat atau lambat Anda akan menjadi seperti yang dipikirkan. Salam kaya raya dekat dengan yang Maha Kuasa !



Diadaptasi oleh:

Tholibul Khair MVB





Pengamat yang memfokuskan pandangan
pada perkembangan ilmu menjadi kaya raya 
dari pakar dan praktisi bisnis sukses serta terbukti

Saturday, March 21, 2020

5 Kunci Menyulap Bengkel Sepi Menjadi Dikerumuni Pelanggan Setia


Seringkali motor atau mobil  bermasalah, tentu saja bengkel adalah solusinya. Terus, ke bengkel manakah motor atau mobil akan dipercayakan untuk diperbaiki supaya enak lagi dikendarai. Bagi yang sudah punya langganan tentunya tinggal bawa saja ke bengkel yang dituju, supaya segera ditangani oleh montir yang benar-benar ahli.

Pertanyaannya bagaimana kita bisa tau bahwa montirnya memang ahli dan bengkelnya tidak mencurangi kita? Tentunya tidak lain dan tidak bukan dengan pengalaman sebelumnya. Kita pernah mempercayakan motor atau mobil di bengkel tersebut dan hasilnya memuaskan. Maksudnya, setelah diservis motor atau mobil kita jadi oke kembali. Masalahnya benar-benar hilang.

Bayangkan saja, setelah diservis masalahnya dalam beberapa hari kemudian bermasalah lagi. Terus coba diservis lagi, selesai beberapa hari, masalah yang sama muncul lagi. Jika hal seperti ini terjadi, bukan motornya yang bermasalah, tapi montirnya yang salah menganalisa kerusakan, atau kasarnya, montirnya abal-abal alias tidak ahli. Atau bengkelnya main-main supaya cepet balik lagi ke bengkel tersebut.

Contoh pertama  sederhananya begini, berdasar kisah nyata, sengaja nama orangnya penulis samarkan, sebut saja Sentanu. Motor Pak Sentanu  mengalami lampu bolamnya mati. Setelah dicek oleh bengkel “Kupu-Kupu” ternyata kelistrikan oke, lampunya mati. Kemudian kita beli bolam yang kata orang bengkel sudah standar. Saat ditest di bengkel, benar menyala dengan baik. Setelah dipakai seminggu atau bahkan tiga hari kemudian mati. Kemudian, dia bawa lagi ke bengkel “Kala Jengking” minta dicek kelistrikan, hasil diaknosa menyatakan, listrik normal. Bolamnya rusak, minta ganti. Singkat cerita, diganti dengan yang standar. Tiga hari atau seminggu kemudian mati lagi.

Contoh kedua, masih berdasar fakta, motor Pak Sentanu  mengalami over heating, cepat panas dan sangat panas lebih dari normal. Kalau dibiarkan mesin bisa aus. Ini bisa dilihat dari alarm lampu  mesin terlalu panas menyala.Kemudian dibawa ke bengkel “Kodok Merah”. Hasil diagnosa mengatakan, harus ganti oli mesin, oli gardan dan coolant bahkan tanpa pemeriksaan. Benar hasilnya lebih ringan dan nyaman. Akan tetapi masalahnya belum selesai, lampu alarm mesin terlalu panas menyala lagi. Maka perlu ke bengkel lagi, atau mesin motor terancam aus atau mati total.

Contoh kasus ketiga, sekali lagi  ini adalah sebuah fakta, dan pernah terjadi. Karena masih terlalu cepat panas juga, dibawalah motor ke bengkel “Mata Elang”. Pak Sentanu menjelaskan sudah ganti oli mesin dan oli gardan serta coolant, ternyata masih cepat panas juga. Pihak bengkel mengecek mesin. Mikanik menemukan, selang penyalur coolant ke mesin, rusak terputus. Maka harus ganti thermostat. Kemudian digantilah thermostatnya. Ditanya ke bagian onderdilnya harganya mahal sekali. Harganya 650 ribu. Ada yang di bawah original 450 ribu. Ketika diceck, di situs jual beli online harga itu tiga kali lipat lebih mahal. Karena lagi sangat butuh, beli juga. Anehnya setelah dipasang, sudah dianggap selesai, dibawa pulang belum sampai 2 kilometer, lampu over heatingnya nyala lagi. Terpaksa complain ke bengkel. Akhirnya receck, ternyata coolant yang diisi habis, karena sebelumnya selang coolantnya putus. Baru diisi coolant ulang, dan ternyata benar, mesin tidak pernah menunjukkan over heating lagi.

Jika  ketiga kasus di atas, menimpa anda sebagai pemilik mobil atau motor, maka secara otomatis akan memblacklist ketiga bengkel tersebut untuk tidak dikunjungi lagi. Kecuali dengan sangat terpaksa tentunya. Akibatnya, ketiga bengkel tersebut akan mengalami, sepi peminat. Bengkel yang hidup tidak mau, mati segan. Tentunya ini adalah bencana bisnis yang luar biasa. 


Bengkel sepi, berarti ekonomi keluarganya juga akan acak-kadul.
Terinspirasi ketiga kasus tadi, maka penulis bersemangat untuk menyebarkan kunci laris bengkel supaya diserbu oleh pelanggan, berdasarkan kisah riil di lapangan.  Berikut 5 kunci laris bengkel sampai berjubel.


     1Layani Konsumen  dengan Baik

Pada hakekatnya, pelanggan adalah  malaikat yang membawakan rejeki bengkel dan karyawannya. Sudah selayaknya pihak bengkel untuk memperlakukan konsumen dengan baik. Memberikan servis terbaik, sehingga mereka betah dan kembali lagi di kemudian hari. Bukan kembali lagi secepatnya, karena mau komplain masalah motor atau mobilnya tidak selesai.  Jadikan kepuasan konsumen nomor satu, sehingga bengkel yang dikelola juga menjadi prioritasnya.


2 Memiliki Ilmu Tekhnik Mesin Yang Mumpuni

Layaknya sebuah bisnis jasa yang lain, bengkel juga sama saja. Semakin banyak pelanggan yang menggunakan jasa perbaikan mesin yang ditawarkan, maka semakin baik pula pada pendapan bengkel. 

Pertanyaannya, bagaimana supaya bengkel banyak dipercaya costumer ? Tentu jawabannya, bengkel mampu menyelesaikan masalah mesin . Nah untuk bisa menyelesaikan masalah mesin, pihak bengkel harus punya mikanik atau ahli mesin yang sangat bagus di bidang permesinan.
Pada bagian ini, wajib hukumnya untuk merekrut orang yang paham betul terhadap mesin. Atau paling tidak harus melatih terlebih dulu sebelum mempekerjakannya. Akan lebih bagus lagi, kalau diberlakukan standar keahlian khusus untuk kerja di situ. 

Terus, bagaimana kalau bengkel milik sendiri ? maka tidak boleh tidak, pemiliknya harus menigkatkan skill permesinannya. Entah dengan ikut kursus lagi atau lainnya. Intinya naikkan tingkat kompetensinya, maka penghasilan akan ikut naik.


3. Cek Masalahnya Dulu Baru Beri Saran

Masih ingat kan, kisah Pak Sentanu yang mempercayakan motornya yang over heating ke bengkel “Kodok Merah” ? Hasilnya ada, motornya jadi lebih ringan, tapi masalah utamanya masih ada yaitu over heating tidak hilang-hilang. Padahal dia membawa motornya ke bengkel supaya masalah tersebut hilang. Percuma saja dibawa ke bengkel bayar mahal-mahal tapi, masalahnya tidak selesai.

Kesalahan paling fatal yang dilakukan bengkel “Kodok Merah”, tidak diperiksa dulu masalahnya sudah memberikan saran. Sarannya hanya menguntungkan bengkelnya saja dan abai pada kepentingan pelanggan. Padahal motor over heating hanya perlu oli mesin dan coolant. Namun tidak kalah pentingnya, memastikan kedua cairan sampai ke mesin, maka perlu dicek media untuk sampai. Misalnya, selang saluran dan lainnya.

Jadi apa yang telah dilakukan bengkel Kodok Merah adalah kesalahan fatal. Maka tidak heran kalau pelanggan bengkel tidak akan pernah benar-benar ramai dikunjungi pelanggan. Untuk mengubah situasi, ubah polanya, dari asal member saran, cek dulu secara detail, baru berikan saran. Toh, tidak akan merugikan bengkel, bahkan malah menambah kepercayaan pelanggan.


     4. Selesaikan Masalah Mesin Sesuai Keluhan Konsumen

Pada contoh kasus Pak Sentanu yang pertama, bola lampu mati sedangkan kelistrikan baik-baik saja. Dia membawanya ke bengkel Kupu-Kupu. Dikasih merk bolam dengan kualitas rendah, dikatakan sudah standar. Baru dipakai 3 hari atau seminggu sudah putus alias mati. Artinya, pihak bengkel menjelaskan kepada konsumen tidak sesuai di lapangan, sudah standar tapi dipakai 3 hari atau seminggu mati. Yang seperti ini belum standar namanya. Apapun alasannya, bengkel telah ngibul.

Hampir bisa dipastikan, Pak Sentanu tidak akan mempercayakan lagi masalah motornya kepada bengkel Kupu-Kupu. Apalagi masalah mesin, lampu saja tidak becus. Terbukti ketika ada masalah over heating pada motornya, langsung dibawa ke bengkel Kodok Merah. Apa yang terjadi? Bengkel Kupu-Kupu gigit jari. Kalau cuma Pak Sentanu sendirian, tidak masalah, tapi bagaimana kalau misalnya sepuluh pelanggan yang dirugikan, atau bahkan lebih? Maka tidak akan ada yang mau lagi ke sana.

Menariknya, kesalahan Bengkel Kupu-Kupu juga dilakukan oleh Bengkel Kodok-Merah. Bedanya, kesalahannya Benngkel Kodok Merah, tidak melakukan pengecekan sistem yang menyebabkan over heating, walau sebenarnya sarannya sudah benar. Andai saja, dilakukan pengecekan saluran air coolant, maka masalahnya selesai. Dan bengkelnya tidak kehilangan kepercayaan dari pelanggan.  Kesalahannya hanya tidak melakukan pengecekan, sehingga masalah konsumen tidak terselesaikan.

Belajar dari dua kesalahan dua bengkel tadi, maka seharusnya bengkel yang ingin bengkelnya maju dan laku, cek dulu masalahnya lalu berikan solusi sesuai kenyataan. Supaya masalah pelanggan benar-benar terselesaikan. Dengan begitu, bengkel tetap dipercaya dan pelanggan tetap setia. Bahkan antri sekalipun. Enak kan? Ini baru benar-benar untung dan berkah.

  
     5. Berikan Harga Onderdil seperti Layaknya Dipasaran atau  sedikit di Bawahnya.

Bengkel Kupu-Kupu dan Kodok Merah contoh bengkel yang sulit untuk maju. Bagaimana dengan Bengkel Mata Elang ? Coba dianalisa dulu. Jangan buru-buru. Ketika Pak Sentanu datang ke bengkel, sudah menjelaskan perihal ganti oli mesin, gardan dan coolant, kemudian bengkel menawarkan langkah yang bagus untuk mengecek dulu mesin dan sumber masalahnya. Sehingga ketahuan, selang penghubung coolant dan mesin rusak/putus dan menyebabkan coolant tidak masuk ke mesin mengakibatkan panas berlebihan.

Terus, setelah diganti thermostatnya, ada masalah sedikit, mesinnya masih panas berlebih juga karena coolantnya habis, akibat selang putus sebelumnya. Namun hal ini masih bisa ditolerir karena bengkel masih menerima kompalin dan segera diperbaiki. Dan alangkah lebih baiknya, sebelum pelanggan pulang dari tempat, coba test drive dulu untuk memastikan masalah sudah benar-benar selesai. Dan konsumen tidak dirugikan.


Berdasar analisis ini berarti bengkel Mata Elang secara tekhnis sudah bagus, perlu ditingkatkan dalam kehati-hatian. Percaya diri boleh, tapi berlebihan kurang bagus.

Kesalahan yang perlu dihindari oleh bengkel Mata Elang sebenarnya, memberikan harga onderdil jauh melampaui harga pasaran, bahkan tiga kali lipat. Kalau konsumen tidak mengecek harga, mungkin tidak akan ada masalah. Konsumen akan merasa sangat terpukul sekali apabila ternyata harga yang dipatok terlalu mahal. Tentu akan sangat mengecewakan sekali. Bukankan sekarang sudah jamannya informasi dan internet? Maka berita kecurangan, akan cepat menyebar luas. Oleh karena itu perlu hati-hati.

Berdasar pengamatan penulis di lapangan, dari ketiga jenis bengkel tersebut hanya bengkel Mata Elanglah yang ramai, bahkan sampai antri. Di bengkel Mata Elang pelanggan dikasih bon sebagai bukti transaksi, jika suatu waktu ada masalah seperti yang terjadi pada kasus Pak Sentanu. Jadi costumer masih dilayani walau melakukan komplain, sebagai bagian dari pelayanan. Dan menurut penulis, jika ada bengkel baru disekitar tiga bengkel tersebut yang menerapkan 5 kunci bengkel laris, yakin ketiga bengkel tersebut akan kalah saing. Selam kaya raya berguna, dekat dengan Yang Kuasa !


Ditulis oleh:


Tholibul Khair MVB

Pengamat yang memfokuskan pandangan
pada perkembangan ilmu menjadi kaya raya 
dari pakar dan praktisi bisnis sukses serta terbukti



Saturday, February 29, 2020

Kegagalan Mengajarkan Cara untuk Sukses !


Sederhananya gagal adalah belum berhasil mewujudkan apa yang diinginkan. Lebih simpel lagi, hasil tidak sesuai dengan yang direncanakan. Gampangnya, usaha tidak membuahkan hasil.

Terus, bagusnya dimana? Bukankah gagal itu menyedihkan ya? Masak jatuh malah  dibilang oke? Jelasnya bagaimana sich ? Baik. Supaya tidak salah paham, pada tulisan ini, mari disimak baik-baik. Apakah gagal yang dimaksud sesuai dengan apa yang telah terpikirkan atau tidak.

Yang dimaksud gagal itu hebat, memang seperti yang telah diutarakan di pragraf satu. Cuma yang membedakan dari setiap orang adalah cara menyikapi kegagalan tersebut. Apakah positif atau negatif. Membuatnya belajar lebih banyak, atau malah jatuh untuk selamanya.


Baca juga : Rumus Kaya dari Para Millioner Dunia


Jatuh selamanya, berarti sudah tidak mau lagi berusaha memperbaiki usaha dan berhenti berproses. Kalau semua manusia, bersikap seperti ini, tidak ada yang namanya orang kaya raya. Lupakan saja, yang namanya penemuan-penemuan. Tekhnologi pesawat terbang, handphone, computer, bola lampu, sepeda motor dan masih banyak yang lainnya, merupakan buah dari akumulasi kegagalan  bertubi-tubi yang bersamaan dengan keyakinan serta kegigihan dari si penemunya. Bahkan, manusia untuk bisa berjalan saja, adalah hasil dari proses “kegagalan” yang bertumpuk-tumpuk. Mulai dari kegagalan merangkak, bangun jatuh bangun lagi, hingga puluhan kali bahkan ratusan baru bisa berjalan.

Berarti kegagalan sudah seperti fitrah yang menempel pada diri manusia. Sebagaimana kesuksesan juga menempel pada tumpukan kegagalan yang bertubi-tubi sebagai prosesnya. Tidak melakukan sesuatu karena takut gagal, berarti telah malaksanakan kegagalan yang sebenarnya.

Mengenai cemerlangnya ‘kegagalan demi kegagalan’  berikut penulis sajikan saran dari orang-orang terkaya dunia dan para inspirator handal :

1.    Jack Ma

Seorang pengusaha yang berasal dari tiongkok, yang merupakan satu-satunya orang yang ditolak untuk menjadi karyawan KFC ketika pertama kali buka cabang di kotanya. ”Aku melamar di KFC ketika mereka buka di kotaku. Ada 24 orang yang melamar pekerjaan di sana. 23 orang diterima, aku satu-satunya yang gagal,” dikatakan Jack Ma dari Detik.Com

Pernah melamar  di 30 perkerjaan tapi semuanya ditolak. Singkat cerita apakah Jack Ma berhenti berusaha untuk menjadi milioner. Tentu saja tidak. Menerima kegagalan bukan berarti putus asa, tapi mempelajari ulang supaya kegagalan serupa tidak terjadi lagi.

Ini pesan menarik darinya seperti yang ditulis CNBC.Com, “Tentu saja Anda tidak bahagia ketika orang mengatakan tidak, katanya. Namun jangan sampai hal itu membuat Anda tidak tidur nyenyak, karena Anda harus bangun lagi esok dan mencoba lagi.”

Sekarang seorang Jack Ma, yang mengalami penolakan yang bertubi-tubi,  menderita kegagalan yang bertumpang tindih, sudah duduk di kursi manusia terkaya di China. Dengan kekayaan mencapai 42,4  miliar USD, kalau dirupiahkan dengan kurs 14.314 perdolar, maka kekayaannya mencapai 606,913,600,000,000.00 (enam ratus enam triliun, sembilan ratus tiga belas miliar, enam ratus juta rupiah).

Jadi makin banyak kegagalan yang dialami seseorang, semakin bagus pula bagi perkembangan mentalnya. Selama tidak menjerumuskannya pada keputusasaan. Selagi tidak menghentikannya untuk terus belajar. Lupakan saja untuk menjadi kaya raya kalau cepat menyerah dan putus asa.

2.    Bryan Tracy
Salah seorang motivator handal internsional. Berkebangsaan Amerika. Dan prestasi terbaiknya, adalah telah banyak menginspirasi jutaan orang, menjadi milioner.

Mengatakan  bahwa seseorang akan belajar banyak dari kegagalan, sedikit sekali yang bisa dipelajari dari sebuah kesuksesan. Dari hasil pengamatan, orang sukses adalah orang yang berani mencoba  banyak hal. Yang artinya orang sukses, jauh lebih banyak mengalami kegagalan sebelum mencapai kesuksesan, daripada yang tidak suskses.
Kesuksesan tercapai, seperti orang melontarkan anak panah ke sasarannya. Untuk mencapai target, dari tidak bisa apa-apa, seorang pemanah akan melontarkan anak panah-anak panah yang meleset dari target alias gagal. Sebelum akhirnya benar-benar mencapai targetnya.
Anak panah-anak panah dari seorang yang lagi memperjuangkan kesuksesan berupa, membaca buku, menghadiri seminar, mendengarkan atau menonton video bisnis. Intinya tidak berhenti menambah wawasan dengan terus belajar.

Bryan Tracy dalam ceramahnya, mengakui sendiri bahwa beliau belum tamat SMA. Berkerja sebagai tukang cuci piring di hotel. Pindah kerja jadi tukang cuci mobil.  Kemudian kerja jadi petugas kebersihan lantai. Sempat berpikir hidupnya adalah bagian kebersihan.


Baca juga : Tips Menciptakan Pelanggan Loyal sampai Antri  


Keadaan makin memburuk, malah jadi kuli bangunan, bekerja di ladang lalu pindah ke peternakan di Atlantik Utara. Bekerja seperti itu sampai usia 22-23. Ketika sudah tidak dapat pekerjaan lagi, kemudian masuk di bagian penjualan. Dan gagal juga, karena penjualannya tidak seperti yang diinginkan. Hingga kemudian bertemu dengan penjual top, dan menirunya. Baru kemudian menghasilkan penjualan yang banyak. Dan berhasil mengantarkan pada posisi milioner bahkan triliuner.

3.    Jack Canfield

Seorang guru inspiratif di Amerika. Kekayaannya tidak sebesar Bill Gate, atau Warren Buffet. Dibanding dengan Jack Ma saja mungkin sudah bak langit dan sumur. Gajinya sebagai guru, hanya  9,542,666.67 (sembilan juta, lima ratus empat puluh dua ribu, enam ratus enam puluh enam ribu, enam tujuh rupiah). Jadi pertahun 114,512,000.00 (seratus empat belas juta, lima ratus dua belas ribu). Gajinya dengan mata uang dolar tapi penulis sengaja mengkonversi ke rupiah dengan kurs, 14.314 per dolar, untuk mempermudah.

Untuk ukuran seorang guru, ini adalah  kisah inspirasi. Bagaimana tidak, setelah sempat mengalami 33 kegagalan (penolakan) dari penerbit. Buku karya impiannya mampu menghasilkan royalti sebesar                                                       16,184,710,974.00 (enam belas miliar, seratus delapan puluh empat juta, tujuh ratus sepuluh ribu, sembilan ratus tujuh puluh empat rupiah). Jumlah yang sangat  fantastis untuk ukuran seorang guru.

 Baik calon milioner selanjutnya, apabila sudah tertancap kuat  visi besar di dalam benak untuk menjadi seorang milioner. Langkah selanjutnya untuk melakukan tindakan  awal berupa action. Karena tidak lanjut dari visi, akan memberikan petunjuk apakah gagal atau sukses usaha yang telah kita rencanakan. Kalau sukses berarti tianggal menyukuri hasil jerih payah yang selama ini sudah tercurah. Tapi kalau misalnya mengalami “kegagalan” berarti waktu sedang mengajari untuk mempersiapkan kesuksesan yang sangat besar. Tidak peduli jumlah kegagalannya, yang paling penting, tetap fokus pada visi besarnya. Dan terwujud pada saatnya tiba.

Tiga orang ini, sudah cukup untuk dijadikan inspirasi dalam membangun pundi-pundi kekayaan menuju financial freedom .  Salam kaya raya, bahagia serta dekat dengan Yang Maha Kuasa.     
                                         


Ditulis oleh:



Tholibul Khair MVB

Pengamat yang memfokuskan pandangan
pada perkembangan ilmu menjadi kaya raya 
dari pakar dan praktisi bisnis sukses serta terbukti