Saturday, June 27, 2020

Jaminan Kaya Raya dari Robert T Kiyosaki bagi yang Berhasrat Menjadi Milyarder




Kali ini saya mencoba untuk menyingkap pemikiran dan mental, perbedaan mendasar antara orang miskin dan orang super kaya. Lah kok perbandingannya orang miskin dan orang super kaya, kenapa gak kaya dan miskin saja? Karena dengan perbedaan sikap yang  paling mendasar ini seiring berjalannya waktu perbedaan kekayaan dan kemiskinan dari kedua mentalitas tersebut akan sangat jauh sekali. Saya akan menyebutnya karena  saking besar jarak perbedaannya, jauh sekali antara langit dan kedalaman lautan. Ah, lebay! Iya sih, sedikit. Tapi pastinya dengan perbedaan mental yang dimiliki seseorang, akan mengakibatkan perbedaan kekayaan yang dimiliki. Yang kaya akan semakin jauh meninggalkan orang yang mengidap penyakit miskin dalam mentalitasnya.

Prinsip dasar kekayaan yang melimpah ruah ini diajarkan oleh guru besar kekayaan internasional Robert T Kiyosaki, yang sudah terbukti melahirkan banyak sekali milyarder dunia. Model sekaligus guru yang hebat dalam mengubah miskin menjadi kaya raya. Dari tidak punya duit, menjadi seolah hidup dalam kubangan uang. Wah hebat sekali dong ! Ya, emang  hebat. Kalau tidak hebat luar biasa, tentu saya gak perlu capek-capek menulisnya. Kan saya juga peduli pada kebaikan bersama.

Orang yang menginginkan kekayaan yang melimpah ruah maka wajib hukumnya untuk mengenali aset dan liabilitas. Kepemilikan itu dibagi dua saja, kalau bukan aset ya liabilitas. Selanjutnya apa itu aset dan liabilitas? Mari kita perbincangkan lebih jauh.
Aset menurut ceramahnya Robert T Kiyosaki adalah segala sesuatu yang menambahkan duit ke dalam dompet Anda. Masih menurutnya, sedangakan liabilitas adalah sesuatu yang menyedot keuangan dari dompet Anda. Maksudnya ya bukan berarti dompet secara hakiki tapi dompet dalam arti maknawi, yaitu tempat menyimpan uang dan kekayaan. Bisa juga brankas atau rekening dan yang lainnya.
Contoh kongkritnya, dari sebuah aset atau liabilitas. Anda punya rumah yang dibiarkan saja, tiap tahunnya rumah tersebut menyedot keuangan untuk  bayar pajak dan biaya pemeliharaan dengan tanpa menghasilkan uang, maka rumah tersebut disebut liabilitas. Sebaliknya, apabila rumah tersebut disewakan ke orang lain, dibayarkan tiap bulan atau tiap tahun sehingga dapat menambah jumlah keuangan yang ada di dompet atau rekening kita, maka rumah tersebut adalah aset.

Nah orang-orang yang mentalnya telah tercerahkan pemikiran dan mentalitasnya, akan sangat cermat dan cerdas sekali mengenali mana aset dan mana liabilitas. Orang yang tidak hati-hati dalam mendeteksi aset dan liabilitas bisa-bisa terjerumus dalam kemiskinan dan bahkan bangkrut. Jadi sayangi duit, maka ia akan melayani Anda dengan baik dan menyenangkan.

Demikian juga barang-barang yang lain, mobil misalnya. Waduh, kok mobil jadi contoh. Ya tiada lain dan tiada bukan, karena banyak kasus masyarakat kita tidak peduli dan tidak tau apakah mobil itu aset atau liabilitas. Mobil yang kita beli memberikan kewajiban baru, harus bayar pajak tiap tahun dan nilai jualnya turun seiring berjalannya tahun. Mobil yang seperti ini sebenarnya liabilitas. Orang yang bermental kaya tidak akan melakukan itu. Trus, boleh gak sih beli rumah atau mobil?

Jawabannya, tentu boleh-boleh saja, tidak ada yang melarang. Rumah adalah kebutuhan primer. Tanpa rumah kehidupan kita jadi lebih ruwet. Keuangan pun akan tersedot untuk biaya kontrakan yang tidak bisa menjadi hak milik. Jadi rumah yang dimaksud, rumah yang bukan menjadi kebutuhan. Rumah kedua misalnya, dan tidak menghasilkan uang.
Bagaimana dengan mobil? Juga sama saja, selama tidak ada hubungannya dengan penunjang kerja dan menghasilkan income ke dalam keuangan kita, maka itu hanya akan menjadi liabilitas. Orang yang ingin membangun kekayaan sebaiknya menghindari bad style semacam itu.  Ditunda saja, sampai mempunyai aset yang menghasilkan income, 10% saja dari income sudah bisa membeli mobil tersebut. Luar biasa, tentunya ini namanya well style, gaya hidup yang sehat untuk cashflow (arus keluar masuk uang).

Imu yang sederhana tapi berefek teramat sangat luar biasa bagi kehidupan seseorang yang membangun kekayaan.  Hasilnya bisa digaransi sukses apabila konsisten menjalankannya. Tentunya keuangan kita akan membaik cepat atau lambat.

Orang superkaya dunia berjuang sangat keras untuk mewujudkan aset yang banyak, sehingga hidupnya pun akan berjalan dengan penuh keberlimpahan uang dan harta. Tidak perlu pusing lagi dengan masalah finansial dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka juga berusaha sangat keras menghindari liabilitas, yang akan membebani finansialnya. Inilah rahasia mengapa orang yang bermental kaya akan terus tumbuh dengan kekayaannya, dan orang miskin jalan di tempat bahkan semakin terbelakang dengan kemiskinannya.

Kesimpulan sederhananya adalah orang kaya semakin kaya, karena mereka gigih dalam menambah dan memperjuangkan terwujudnya aset yang banyak. Sedangkan orang miskin jalan di tempat bahkan semakin tertinggal karena tidak tau dan tidak mau tau mana aset dan mana liabilitas. Semoga dengan mengetahui aset dan liabilitas kita terus berkembang dan semakin baik lagi dalam manajemen finansial. Salam kaya raya dan dekat dengan yang  Maha Kuasa !




Diadaptasi oleh:

Tholibul Khair MVB





Pengamat yang memfokuskan pandangan
pada perkembangan ilmu menjadi kaya raya 
dari pakar dan praktisi bisnis sukses serta terbukti